Thursday, April 25, 2019

Contoh Skripsi Tentang Shalat

SKRIPSI

PELAKSANAAN SHALAT WAJIB  PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO
(Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola Baitul Muqoddim)




Oleh:
FIRMANDA SALIM
NPM. 14127856
  

Contoh Skripsi Tentang Shalat


  

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas: Ushuluddin, Adab, dan Dakwah



KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1439 H/2018 M


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Menggunakan sebagian besar waktu bagi orang tua untuk bekerja adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Bukan hanya orang tua saja, namun juga bagi para laki-laki maupun perempuan yang masih produktif dalam mencari nafkah. Pekerjaan yang menjadi perioritas setiap hari harus dilaksanakan untuk menyambung hidup dan menafkahi dirinya maupun keluarganya.
Pekerjaan yang dilakukan bisa mencakup sebagai Pegawai Swasta, Pebisnis, Perbankan, Wirausaha, Pedagang dll. Kesibukan akan pekerjaan mereka terkadang membuat mereka lalai untuk mengerjakan perintah Allah SWT yang wajib dikerjakan, yaitu shalat
Shalat memiliki kedudukan sangat agung diantara ibadah-ibadah lainnya. Bahkan ia adalah kedudukan teragung dalam Islam, tidak ada ibadah apapun yang dapat menyamainya.[1] Shalat adalah tiang agama yang mana agama tidak akan tegak kecuali dengannya. Allah SWT berfirman:
... Ø¥ِÙ†َّ ٱلصَّÙ„َÙˆٰØ©َ Ùƒَانَتۡ عَÙ„َÙ‰ ٱلۡÙ…ُؤۡÙ…ِÙ†ِينَ Ùƒِتَٰبٗا Ù…َّÙˆۡÙ‚ُوتٗا ١٠٣
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nisa’ (4): 103)[2]
Seharusnya sebagai muslim, apapun keadaan yang dialami, seorang muslim diwajibkan untuk mengerjakan ibadah shalat. Pekerjaan yang membuat sibuk tidak sepatutnya dijadikan sebuah alasan untuk melalaikan perintah shalat, karena sesibuk apapun seorang muslim dalam suatu pekerjaan, contohnya berdagang, mereka tetap diwajibkan untuk shalat karena itu adalah kewajiban seorang muslim.
Shalat merupakan ibadah yang diutamakan karena shalat merupakan fundamen iman, di mana shalat merupakan ketentuan hukum yang tidak bisa di langgar. Begitu pentingnya shalat, sehingga seseorang jika tidak melakukan shalat maka sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam beragama. Karenanya para rasul dan nabi Allah sangat menganjurkan untuk melaksanakan shalat kepada masing-masing umatnya.[3]
Oleh sebab itu, telah diwajibkan bagi seorang hambanya untuk melaksanakan perintah shalat atas dasar perintah yang jelas secara lahir dan batin. Pada kenyataannya, banyak sekali para pedagang pasar yang lalai akan shalatnya karena kesibukannya melayani pelanggan yang ingin membeli dagangannya. Begitu pula yang ada di Pasar Tradisional Kota Metro, dengan keramaian yang membuat sibuk para pedagang setempat terutama pada jam shalat Zuhur dan Ashar.[4]
Hasil Observasi mendapatkan kenyataan bahwa pinggiran jalan yang dijadikan tempat berdagang oleh pedagang tradisional tersebut, bisa menjadi alasan dari mereka yang lalai dalam melaksanakan shalat dikarenakan tempat mereka berdagang tidak memungkinkan untuk mengerjakan shalat, contohnya para pedagang sayuran yang berada dipinggir jalan.
Melihat kenyataan yang ada, bisa diartikan bahwa tidak sedikit para pedagang yang masih kurang memahami ilmu tentang ibadah, terutama shalat yang menjadi kewajiban bagi seluruh muslim. Meraka yang menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja di pasar, seharusnya bisa membagi waktunya untuk shalat meskipun pada waktu pasar sedang ramai.
Para pedagang pun harus paham betul bagaimana pentingnya shalat bagi seorang muslim, karena shalat juga merupakan tanda syukur seorang muslim akan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT melalui hasil dari ia berdagang. Sudah tidak sepatutnya mereka lupa akan kewajibannya untuk tetap bersyukur dalam situasi apapun.
Meskipun tidak semua pedagang lalai akan shalatnya, penanaman nilai kepahaman tentang shalat sangat penting untuk para pedagang. Pentingnya penyampaian nilai ibadah terhadap pedagang pasar harus disertai dengan metode dakwah yang tepat dalam menyampaikan nilai-nilai ibadah kepada para pedagang pasar tersebut.
Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang tidak mungkin di hindari dari kehidupannya,[5] begitu juga dengan para pedagang pun juga mempunyai kewajiban untuk berdakwah.
Pelaksanaan shalat oleh para pedagang pasar tersebut sebenarnya juga merupakan salah satu contoh dakwah di dalam masyarakat. Shalat yang dilakukan oleh beberapa pedagang pasar tersebut membuat mereka secara langsung juga melakukan dakwah secara Bil-Hal (dakwah dengan perbuatan). Sehingga ibadah yang meraka lakukan mempunyai nilai tambah tersendiri terlebih lagi dilakukan di sekitar pasar tradisional, yang juga merupakan salah satu dari objek dakwah (mad’u).
Berpijak dari asumsi maupun gambaran yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang dalam judul “Pelaksanaan Ibadah Shalat oleh Pedagang Pasar Tradisional Kota Metro (Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola Baitul Muqaddim)”.

B.       Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dijabarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.      Bagaimana pelaksanaan shalat wajib oleh para pedagang tradisional Kota Metro?
2.      Bagaiman pemahaman pedagang pasar tradisional Kota Metro tentang dakwah bil-hal?
3.      Bagaimana pengaruh jamaah terhadap pedagang lainnya pada saat shalat wajib?

C.      Fokus Penelitian
1.    Penelitian tentang shalat wajib yang dilakukan terhadap pedagang pasar tradisional Kota Metro adalah shalat Zuhur dan Ashar.
2.    Pedagang yang menjadi objek penelitian adalah pedagang yang ada di sekitar mushola Baitul Muqoddim.
3.    Adapun fokus pembahasan pelaksanaan shalat wajib sebagai bentuk dakwah Bil Hal di kalangan pedagang pasar Kota Metro khususnya jamaah Mushala Baitul Muqoddim.

D.      Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
a.         Untuk meneliti pelaksanaan shalat wajib pedagang pasar tradisional Kota Metro.
b.         Untuk meneliti pemahaman pedagang tradisional tentang dakwah bil-hal.
c.       Untuk mengetahui pengaruh jamaah yang shalat terhadap pedagang pasar tradisional Kota Metro.

2.      Manfaat Penulisan
Sedangkan manfaat dalam penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a.       Hasil penelitian dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
b.      Bagi penulis, dengan penelitian ini maka penulis akan mengetahui bagaimana pelaksanaan shalat pedagang pasar tradisional di Kota Metro meskipun dalam kesibukan.
c.       Bagi pedagang, pelaksanaan shalat wajib oleh jamaah mushala dapat menjadi contoh (dakwah Bil Hal) kepada pedagang lainnya.
d.      Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dorongan dan motovasi agar lebih memperhatikan kewajiban untuk mengerjakan shalat wajib di lingkungan pasar tradisional Kota Metro.

E.       Penelitian Relevan
Peneliti menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini perlu  peneliti  kemukakan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa yang membedakan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu.
Ahmad Haris Noor Ahsan dengan penelitian yang berjudul, Hubungan antara tingkat pemahaman shalat dan pelaksanaan shalat siswa di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus.[6] Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian  kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan  keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah metode observasi, metode dokumentasi, metode tes. Dalam menganalisa data yang terkumpul, penulis menggunakan teknik statistic inferensial, karena jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Tujuan analisis ini adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah:
1.      Tingkat pemahaman shalat siswa kelas VIII  MTs Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan nilai mean 78,56 yaitu terdapat antara interval (72-84) dan nilai tersebut termasuk kategori sedang. Artinya bahwa tingkat pemahaman shalat siswa sudah  baik  dan  mampu  untuk  diaplikasikan  ketika  pelaksanaan  shalat dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Pelaksanaan  shalat  siswa  kelas  VIII  MTs  Negeri  1  Prambatan  Kidul Kaliwungu  Kudus  tahun  pelajaran  2011/2012  masuk  dalam  kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan nilai mean  77,38  yaitu  terdapat  antara  interval  (72-81)  dan  nilai  tersebut termasuk kategori sedang. Artinya bahwa pelaksanaan shalat siswa sudah baik.
3.      Untuk meningkatkan suksesnya proses belajar mengajar di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus hendaklah selalu diciptakan situsi, kondisi, sarana dan prasarana pembangunan, khususnya bidang pendidikan  agar  para  siswa  dapat  merasakan  kenyamanan  dan ketenangan dalam proses belajar mengajar.
4.      Hendaknya orang tua memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap anaknya tentang  materi keagamaan khususnya pemahaman shalat dan pelaksanaan shalat anak dalam kehidupan sehari-hari.[7]

Berdasarkan peninjauan penelitian dari Ahmad Haris Noor tersebut, dapat diketahui bahwa ada perbedaan penelitian dengan penelitian pembahas. Perbedaan pertama terletak pada pembahasan penelitian tersebut yang membahas tentang hubungan antara pemahaman dan pelaksanaan shalat.
Perbedaan selanjutnya terletak pada jenis penelitian yang dilakukan, penelitian diatas menggunakan penelitian kuantitatif sedangakan pembahan yang akan melakukan penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Selanjutnya terletak pada perbedaan teknik pengumpulan data, ia  menggunakan metode observasi, dokumentasi dan metode tes.
Wiwik Nuryanti dengan penelitian Pemahaman dan Pengamalan Ibadah Shalat Dalam Pembentukan Akhlak Mahmudah Peserta Didik Di Asrama SMP IT (Islam Terpadu) Insan Mulia Batanghari. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualtitatif dengan menjelaskan situasi di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman, upaya pembinaan, dan tingkat pengalaman ibadah shalat pada peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk uji keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah pemahaman tentang ibadah shalat yang diimplementasikan di Asrama SMP IT Insan Mulia Batanghari adalah pemahaman tentang kewajiban shalat, manfaat, tujuan, tata cara shalat yang benar, batasan-batasan shalat, rukun-rukunnya, hak-hak shalat, kekhusyu’an dalam melaksanakan shalat kurang di upayakan.
Upaya pembinaan akhlah mahmudah peserta didik yang diimplementasikan oleh pendidik adalah melalui metode keteladanan,pembiasaan, nasehat, hukuman. Tetapi dalam hal pemberian perhatian kurang terlaksana dengan baik. Sedangkan pengamalan ibadah shalat dalam pembentukan akhlak mahmudah peserta didik banyak siswa yang berada pada tingkatan mushalli muhasab yaitu orang yang sudah menjaga waktu shalatnya, rukun-rukunnya dan wudhunya tetapi masih terbatas pada aspek zhakiriyahnya.[8]
Berdasarkan peninjauan penelitian dari Wiwik Nuryanti terdapat perbedaan yaitu, pembahasan dalam penelitian tersebut ditujukan dalam pembentukan akhlak siswa SMP, sedangkan penelitian pembahas yaitu tentang analisis dakwah bil hal terhadap ibadah pedagang tradisional Kota Metro.
Berdasarkan pengamatan penulis sejauh ini dengan melihat penelitian terdahulu, jurnal, maupun dari buku, peneliti dapat menegaskan bahwa “Pelaksanaan Ibadah Shalat oleh Pedagang Pasar Tradisional Kota Metro (Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola Baitul Muqaddim)”.



[1] Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Kajian Lengkap Shalat Jamaah, terj. Zuhdi Amin, Shalat al-Jama’ah:Hukmuha, wa Ahkamuha, wa-at Tanbih ‘ala Ma Yaqa’u fiha min Bida’wa Akhtha’, (Jakarta: Darul Haq, 2015), cet.IV, h.15.
[2] Q.S. An-Nisa(4): 103.
[3] M. Ahmad Ismail Al-Muqqadam, Mengapa Harus Shalat, terj. Samsul Munir Amin dan Ahsin W. Al-Hafidz, Limadza Nushalliy, (Jakarta: Amzah, 2008), cet.II, h.19.
[4] Data Pra Survey, di Pasar Tradisional Kota Metro. Tanggal 02 Januari 2018.
[5] Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h.6.
[6]Ahmad Haris Noor Ahsan. 2011. Hubungan antara tingkat pemahaman shalat dan pelaksanaan shalat siswa di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus, Skripsi IAIN Walisongo Semarang.

[7] Ibid.
[8]Wiwik Nuryanti. 2017. Pemahaman dan Pengamalan Ibadah Shalat Dalam Pembentukan Akhlak Mahmudah Peserta Didik Di Asrama SMP IT (Islam Terpadu) Insan Mulia Batanghari. Skripsi IAIN Metro Lampung.

0 comments:

Post a Comment