SKRIPSI
PELAKSANAAN SHALAT WAJIB PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO
(Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola Baitul Muqoddim)
Oleh:
FIRMANDA SALIM
NPM. 14127856

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas: Ushuluddin, Adab, dan Dakwah
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1439 H/2018 M
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Menggunakan sebagian besar waktu bagi
orang tua untuk bekerja adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangganya. Bukan hanya orang tua saja, namun juga bagi para laki-laki maupun
perempuan yang masih produktif dalam mencari nafkah. Pekerjaan yang menjadi
perioritas setiap hari harus dilaksanakan untuk menyambung hidup dan menafkahi
dirinya maupun keluarganya.
Pekerjaan yang dilakukan bisa mencakup
sebagai Pegawai Swasta, Pebisnis, Perbankan, Wirausaha, Pedagang dll. Kesibukan
akan pekerjaan mereka terkadang membuat mereka lalai untuk mengerjakan perintah
Allah SWT yang wajib dikerjakan, yaitu shalat
Shalat memiliki kedudukan sangat agung
diantara ibadah-ibadah lainnya. Bahkan ia adalah kedudukan teragung dalam
Islam, tidak ada ibadah apapun yang dapat menyamainya.[1]
Shalat adalah tiang agama yang mana agama tidak akan tegak kecuali dengannya.
Allah SWT berfirman:
... Ø¥ِÙ†َّ
ٱلصَّÙ„َÙˆٰØ©َ Ùƒَانَتۡ عَÙ„َÙ‰ ٱلۡÙ…ُؤۡÙ…ِÙ†ِينَ Ùƒِتَٰبٗا Ù…َّÙˆۡÙ‚ُوتٗا Ù¡Ù Ù£
Artinya:
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman. (Q.S. An-Nisa’ (4): 103)[2]
Seharusnya sebagai muslim, apapun
keadaan yang dialami, seorang muslim diwajibkan untuk mengerjakan ibadah
shalat. Pekerjaan yang membuat sibuk tidak sepatutnya dijadikan sebuah alasan
untuk melalaikan perintah shalat, karena sesibuk apapun seorang muslim dalam
suatu pekerjaan, contohnya berdagang, mereka tetap diwajibkan untuk shalat
karena itu adalah kewajiban seorang muslim.
Shalat merupakan ibadah yang diutamakan
karena shalat merupakan fundamen iman, di mana shalat merupakan ketentuan hukum
yang tidak bisa di langgar. Begitu pentingnya shalat, sehingga seseorang jika
tidak melakukan shalat maka sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam beragama.
Karenanya para rasul dan nabi Allah sangat menganjurkan untuk melaksanakan
shalat kepada masing-masing umatnya.[3]
Oleh sebab itu, telah diwajibkan bagi seorang
hambanya untuk melaksanakan perintah shalat atas dasar perintah yang jelas
secara lahir dan batin. Pada kenyataannya, banyak sekali para pedagang pasar
yang lalai akan shalatnya karena kesibukannya melayani pelanggan yang ingin
membeli dagangannya. Begitu pula yang ada di Pasar Tradisional Kota Metro,
dengan keramaian yang membuat sibuk para pedagang setempat terutama pada jam
shalat Zuhur dan Ashar.[4]
Hasil Observasi mendapatkan kenyataan
bahwa pinggiran jalan yang dijadikan tempat berdagang oleh pedagang tradisional
tersebut, bisa menjadi alasan dari mereka yang lalai dalam melaksanakan shalat
dikarenakan tempat mereka berdagang tidak memungkinkan untuk mengerjakan
shalat, contohnya para pedagang sayuran yang berada dipinggir jalan.
Melihat kenyataan yang ada, bisa
diartikan bahwa tidak sedikit para pedagang yang masih kurang memahami ilmu
tentang ibadah, terutama shalat yang menjadi kewajiban bagi seluruh muslim.
Meraka yang menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja di pasar,
seharusnya bisa membagi waktunya untuk shalat meskipun pada waktu pasar sedang
ramai.
Para pedagang pun harus paham betul
bagaimana pentingnya shalat bagi seorang muslim, karena shalat juga merupakan
tanda syukur seorang muslim akan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT melalui
hasil dari ia berdagang. Sudah tidak sepatutnya mereka lupa akan kewajibannya
untuk tetap bersyukur dalam situasi apapun.
Meskipun tidak semua pedagang lalai akan
shalatnya, penanaman nilai kepahaman tentang shalat sangat penting untuk para
pedagang. Pentingnya penyampaian nilai ibadah terhadap pedagang pasar harus
disertai dengan metode dakwah yang tepat dalam menyampaikan nilai-nilai ibadah
kepada para pedagang pasar tersebut.
Bagi seorang muslim, dakwah merupakan
kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu
yang tidak mungkin di hindari dari kehidupannya,[5]
begitu juga dengan para pedagang pun juga mempunyai kewajiban untuk berdakwah.
Pelaksanaan shalat oleh para pedagang
pasar tersebut sebenarnya juga merupakan salah satu contoh dakwah di dalam masyarakat.
Shalat yang dilakukan oleh beberapa pedagang pasar tersebut membuat mereka
secara langsung juga melakukan dakwah secara Bil-Hal (dakwah dengan perbuatan). Sehingga ibadah yang meraka
lakukan mempunyai nilai tambah tersendiri terlebih lagi dilakukan di sekitar
pasar tradisional, yang juga merupakan salah satu dari objek dakwah (mad’u).
Berpijak dari asumsi maupun gambaran yang telah
diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut yang tertuang dalam judul “Pelaksanaan Ibadah Shalat oleh Pedagang
Pasar Tradisional Kota Metro (Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola Baitul
Muqaddim)”.
B.
Pertanyaan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
dapat dijabarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana
pelaksanaan shalat wajib oleh para pedagang tradisional Kota Metro?
2. Bagaiman
pemahaman pedagang pasar tradisional Kota Metro tentang dakwah bil-hal?
3. Bagaimana
pengaruh jamaah terhadap pedagang lainnya pada saat shalat wajib?
C.
Fokus
Penelitian
1. Penelitian
tentang shalat wajib yang dilakukan terhadap pedagang pasar tradisional Kota
Metro adalah shalat Zuhur dan Ashar.
2. Pedagang
yang menjadi objek penelitian adalah pedagang yang ada di sekitar mushola
Baitul Muqoddim.
3. Adapun
fokus pembahasan pelaksanaan shalat wajib sebagai bentuk dakwah Bil Hal di kalangan pedagang pasar Kota
Metro khususnya jamaah Mushala Baitul Muqoddim.
D.
Tujuan
dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
a.
Untuk meneliti pelaksanaan shalat wajib
pedagang pasar tradisional Kota Metro.
b.
Untuk meneliti pemahaman pedagang
tradisional tentang dakwah bil-hal.
c. Untuk mengetahui pengaruh jamaah yang
shalat terhadap pedagang pasar tradisional Kota Metro.
2.
Manfaat Penulisan
Sedangkan
manfaat dalam penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a.
Hasil penelitian dapat meningkatkan
keimanan kepada Allah SWT.
b.
Bagi penulis, dengan penelitian ini maka
penulis akan mengetahui bagaimana pelaksanaan shalat pedagang pasar tradisional
di Kota Metro meskipun dalam kesibukan.
c.
Bagi pedagang, pelaksanaan shalat wajib
oleh jamaah mushala dapat menjadi contoh (dakwah Bil Hal) kepada pedagang lainnya.
d.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai
dorongan dan motovasi agar lebih memperhatikan kewajiban untuk mengerjakan
shalat wajib di lingkungan pasar tradisional Kota Metro.
E.
Penelitian
Relevan
Peneliti menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang
diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini
perlu peneliti kemukakan untuk menghindari adanya
pengulangan kajian terhadap hal-hal sama. Dengan demikian akan diketahui
sisi-sisi apa yang membedakan antara penelitian yang akan dilakukan dengan
penelitian terdahulu.
Ahmad Haris Noor
Ahsan dengan penelitian yang berjudul, Hubungan antara tingkat pemahaman shalat
dan pelaksanaan shalat siswa di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus.[6] Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian
untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
untuk menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah metode
observasi, metode dokumentasi, metode tes. Dalam menganalisa data yang
terkumpul, penulis menggunakan teknik statistic inferensial, karena jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Tujuan analisis ini adalah menyederhanakan data dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah:
1.
Tingkat
pemahaman shalat siswa kelas VIII MTs
Negeri 1 Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam
kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan
nilai mean 78,56 yaitu terdapat antara interval (72-84) dan nilai tersebut
termasuk kategori sedang. Artinya bahwa tingkat pemahaman shalat siswa sudah baik
dan mampu untuk
diaplikasikan ketika pelaksanaan
shalat dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Pelaksanaan shalat
siswa kelas VIII
MTs Negeri 1
Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus
tahun pelajaran 2011/2012
masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis yang menunjukkan nilai mean
77,38 yaitu terdapat
antara interval (72-81)
dan nilai tersebut termasuk kategori sedang. Artinya
bahwa pelaksanaan shalat siswa sudah baik.
3.
Untuk
meningkatkan suksesnya proses belajar mengajar di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul
Kaliwungu Kudus hendaklah selalu diciptakan situsi, kondisi, sarana dan
prasarana pembangunan, khususnya bidang pendidikan agar
para siswa dapat
merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam proses belajar mengajar.
4.
Hendaknya
orang tua memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap anaknya tentang materi keagamaan khususnya pemahaman shalat
dan pelaksanaan shalat anak dalam kehidupan sehari-hari.[7]
Berdasarkan peninjauan penelitian dari Ahmad Haris
Noor tersebut, dapat diketahui bahwa ada perbedaan penelitian dengan penelitian
pembahas. Perbedaan pertama terletak pada pembahasan penelitian tersebut yang
membahas tentang hubungan antara pemahaman dan pelaksanaan shalat.
Perbedaan selanjutnya terletak pada jenis penelitian
yang dilakukan, penelitian diatas menggunakan penelitian kuantitatif sedangakan
pembahan yang akan melakukan penelitian menggunakan penelitian kualitatif.
Selanjutnya terletak pada perbedaan teknik pengumpulan data, ia menggunakan metode observasi, dokumentasi dan
metode tes.
Wiwik Nuryanti
dengan penelitian Pemahaman dan Pengamalan Ibadah Shalat Dalam Pembentukan
Akhlak Mahmudah Peserta Didik Di Asrama SMP IT (Islam Terpadu) Insan Mulia
Batanghari. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualtitatif dengan
menjelaskan situasi di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemahaman, upaya pembinaan, dan tingkat pengalaman ibadah shalat pada peserta
didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara secara
mendalam, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk uji keabsahan data,
penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian yang diperoleh
adalah pemahaman tentang ibadah shalat yang diimplementasikan di Asrama SMP IT
Insan Mulia Batanghari adalah pemahaman tentang kewajiban shalat, manfaat,
tujuan, tata cara shalat yang benar, batasan-batasan shalat, rukun-rukunnya,
hak-hak shalat, kekhusyu’an dalam
melaksanakan shalat kurang di upayakan.
Upaya pembinaan akhlah mahmudah peserta didik yang
diimplementasikan oleh pendidik adalah melalui metode keteladanan,pembiasaan,
nasehat, hukuman. Tetapi dalam hal pemberian perhatian kurang terlaksana dengan
baik. Sedangkan pengamalan ibadah shalat dalam pembentukan akhlak mahmudah peserta didik banyak siswa yang berada pada
tingkatan mushalli muhasab yaitu
orang yang sudah menjaga waktu shalatnya, rukun-rukunnya dan wudhunya tetapi
masih terbatas pada aspek zhakiriyahnya.[8]
Berdasarkan
peninjauan penelitian dari Wiwik Nuryanti terdapat perbedaan yaitu, pembahasan
dalam penelitian tersebut ditujukan dalam pembentukan akhlak siswa SMP,
sedangkan penelitian pembahas yaitu tentang analisis dakwah bil hal terhadap ibadah pedagang
tradisional Kota Metro.
Berdasarkan
pengamatan penulis sejauh ini dengan melihat penelitian terdahulu, jurnal,
maupun dari buku, peneliti dapat menegaskan bahwa “Pelaksanaan Ibadah Shalat
oleh Pedagang Pasar Tradisional Kota Metro (Analisis Dakwah Bil Hal di Mushola
Baitul Muqaddim)”.
[1] Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Kajian Lengkap Shalat Jamaah, terj.
Zuhdi Amin, Shalat al-Jama’ah:Hukmuha, wa
Ahkamuha, wa-at Tanbih ‘ala Ma Yaqa’u fiha min Bida’wa Akhtha’, (Jakarta:
Darul Haq, 2015), cet.IV, h.15.
[3] M. Ahmad Ismail Al-Muqqadam, Mengapa Harus Shalat, terj. Samsul Munir
Amin dan Ahsin W. Al-Hafidz, Limadza
Nushalliy, (Jakarta: Amzah, 2008), cet.II, h.19.
[6]Ahmad Haris Noor Ahsan. 2011. Hubungan antara tingkat
pemahaman shalat dan pelaksanaan shalat siswa di MTs Negeri 1 Prambatan Kidul
Kaliwungu Kudus, Skripsi IAIN Walisongo Semarang.
[7]
Ibid.
[8]Wiwik
Nuryanti. 2017. Pemahaman dan Pengamalan Ibadah Shalat Dalam Pembentukan Akhlak
Mahmudah Peserta Didik Di Asrama SMP IT (Islam Terpadu) Insan Mulia Batanghari.
Skripsi IAIN Metro Lampung.
0 comments:
Post a Comment